Selasa, 28 Juli 2009

Syukuri Anugerah Allah atas Dirimu


Kali ini kita akan membahas perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur (Mat 20:1-16). Mungkin sepintas saat membacanya, kita mungkin terbersit antipati atau tidak setuju dengan tindakan yang diambil tuan tanah ini. Dia memberi upah yang sama kepada para pekerja, meskipun jumlah waktu kerjanya berbeda satu dengan yang lainnya. Masakan yang baru bekerja satu jam mendapatkan upah yang sama (1 Dinar) dengan mereka yang sudah bekerja belasan jam?

Namun, ketika mengikuti dan mencermati dengan baik maksud perumpamaan ini, kita akan berdecak kagum. Yesus tidak bicara soal apa yang adil menurut pandangan kita. Para pekerja telah menukar tenaga mereka selama beberapa jam dengan uang 1 Dinar. Mestinya, berdasarkan jumlah kerja tiap orang , beda jam kerja seharusnya beda upah. Tetapi, jika diperhatikan dengan baik, sejak awal memang sudah ada kesepakatan antara si tuan dan para pekerja, bahwa mereka bersedia dibayar 1 Dinar sehari. Jadi dalam hal ini, tidak ada alasan untuk mempersalahkan si tuan.

Yesus sebenarnya bicara tentang arti keselamatan. Keselamatan bukan bergantung pada siapa yang lebih dahulu ditentukan untuk diselamatkan atau siapa yang lebih kemudian; tidak bergantung pada siapa yang paling baik dan paling benar;siapa yang paling suci dan paling berdosa; Bukan! Keselamatan itu adalah anugerah yang sama.

Kisah ini juga berisi kritik tajam untuk kecenderungan kita yang terlalu banyak menghabiskan energi kita dengan membanding-bandingkan kelebihan yang satu dengan yang lain, daripada mensyukuri dan mengembangkan anugerah Allah dalam diri kita. Banyak orang yang tidak bahagia karena meratapi kekurangannya dan pada saat yang sama merindukan keadaan/status orang lain, dan lupa bahwa ia memiliki kemampuan lain yang khas dan berguna.

Mari kita renungkan, sejauh mana kita sudah secara maksimal mengembangkan kemampuan-kemampuan kita. Apakah kita termasuk hitungan orang-orang yang suka membanding-bandingkan, sehingga tidak pernah bisa menerima diri sendiri? Jadilah pribadi yang percaya diri, mensyukuri dan mengembangkan seluruh hidup anda bagi kerajaan Allah.
(Alexander Fransiscus, Pemimpin Jemaat Youth Esa Unggul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar