Rabu, 15 Juli 2009

Menghadapi Badai Pencobaan bersama Komunitas


Hidup adalah perjalanan panjang yang diwarnai berbagai kejadian. Kadang indah kadang menyakitkan. Kebahagiaan seseorang tergantung apakah ia mampu menghadapi masalah dalam jangka waktu yang panjang, tanpa menyerah.

Saat pencobaan datang dalam hidup, sering kali kita merasa tidak mampu melewatinya, atau kita bingung kenapa ini bisa terjadi. Kita tidak akan pernah bisa melewatinya sendirian. Kita butuh seseorang yang mendukung kita. Disinilah kita baru mengerti arti penting komunitas.
Komunitas. Mungkin kita sering mendengarnya. Sebuah tempat dimana kita menjadi diri kita sendiri, diterima apa adanya. "We’re always being ourselves, terbuka apa adanya banget….". Dalam Komunitas kita mengenal prinsip "Kristus melayani saya melalui kamu, dan Kristus melayani kamu melalui saya",

Sering kali Tuhan menjawab permasalahan kita dan menunjukkan kekuasaannya atas setiap pencobaan yang kita alami melalui komunitas. Melalui keterbukaan dalam komunitas, kita akan mengalami kelegaan, karena sesungguhnya, dalam komunitas tidak ada penghakiman. Yang ada hanyalah saling mengasihi satu sama lain. Jika salah satu di antara anggotanya sakit maka yang lainpun sakit, karena kita adalah satu tubuh, dan Kristus adalah kepalanya. Bersama komunitas kita tidak lagi menanggung semuanya sendirian. Dalam komunitas kita saling menguatkan, saling mendoakan, saling membangun, dan memberi pertolongan, itulah fungsi komunitas sejati.
So… pencobaan apapun yang kita hadapi setiap saat, berserah dan lewatin bersama Tuhan, dan tetap berada dalam komunitas. Percaya, kita tidak akan pernah merasa kehilangan harapan. Kuncinya cuma satu, TERBUKA, karena " keterbukaan adalah awal dari pemulihan". (dint )

Sunday Service on Puncak


Sunday Service on Puncak (SSOP) – Youth Revolution (U-Rev)
Coolibah Puncak, 27-28 Juni 2009

Anak-anak muda mengalami revolusi di dalam Yesus Kristus. Mereka semula belum pernah mengalami dahsyatnya kasih dan pengorbanan Kristus, sehingga mereka kini mengalami terobosan hidup yang merevolusi seluruh aspek hidup mereka. Sekitar 15 orang anak muda dari 35 orang peserta mengalami terobosan itu di momen CG U-Rev. Kuasa perubahan yang dialami di tempat tersebut, diresponi oleh 6 orang yang mengambil keputusan untuk dibaptis air. Dan gak cukup sampai di situ, Tuhan mencurahkan kuasa Roh Kudus atas mereka, sehingga mereka mendapatkan api untuk mengabarkan Kerajaan Allah ke manapun mereka pergi.

- Aku belum pernah kenal Kristus, tapi di SSOP ini, aku bisa melihat Yesus dicambuk, dipaku, dimahkotai duri dan disalib. Aku berteriak-teriak, supaya Ia jangan seperti itu. Tapi, aku lihat di mataNya, seakan-akan Ia berkata, semua itu harus Ia terima demi untuk aku. Aku menangis di bawah salibNya, menunggu dikuburNya dan Ia tidak mati, tapi Ia bangkit!! Aku serasa diajak terbang, aku di peluk dan terasa damai. Tuhan terus-menerus berkata "Bagikan kasih ini" Itu menjadi komitmenku untuk ke depan (Leo, peserta SSOP)
- Aku benar-benar dapat merasakan kasih dan hadirat Tuhan itu nyata dalam diri aku. Gambar diri aku dipulihkan, dan aku dibukakan kalau aku itu berharga di mata Tuhan. Ia tidak melihat apa yang orang lain katakan tentang aku dan semua dosa-dosa yang telah aku lakukan karena Dia telah menanggungnya untuk aku. Aku rindu untuk benar-benar bisa melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan menjadi berkat bagi orang lain. (Valerine, peserta SSOP)

Profil Ibadah Raya A2G Mahasiswa Barat



CALL, BUILD, SEND

Satu lagi ibadah anak muda yang ada di tengah-tengah kita, yaitu ibadah A2G (Abbalove Two Generation) Mahasiswa Barat. Dalam warta kali ini, kita akan lebih mengenali ibadah raya A2G Mahasiswa Barat. Mulai dari terbentuknya ibadah ini, apa saja yang ada dalam ibadah ini, dan apa visi misi mereka buat anak-anak muda.

A2G mahasiswa barat adalah ibadah mahasiswa yang dimotori oleh gabungan 2 ibadah raya mahasiswa, yaitu G.O.D dan D.O.C. Pada mulanya, mereka memiliki visi yang sama yaitu untuk memanggil setiap anak-anak muda, memperlengkapi setiap mereka dan mengutus mereka ke tempat di mana Tuhan memberikan tujuan untuk hidup mereka (CALL , BUILD, SEND). Akhirnya, dilakukanlah penggabungan 2 kekuatan ibadah raya ini, dimulai dari bulan Januari 2009, kemudian secara ibadah raya bersama pada bulan maret 2009. Pada 12 April 2009, ibadah ini berpindah tempat supaya dapat menampung lebih banyak anak-anak muda ke Universitas Indonusa Esa Unggul. Melalui penggabungan ini, berarti ada 58 komsel yang dipimpin oleh 18 Pengawas Area, 2 Gembala Area yaitu Kak Harry dan Kak Ariyanti, serta pemimpin jemaat A2G Mahasiswa Barat, yakni Kak Darwin.

Dari kolaborasi kedua ibadah ini, visi yang diberikan Tuhan bagi ibadah ini menjadi semakin solid. Visi itu adalah 1)MEMANGGIL(CALL) setiap anak-anak muda yang terhilang dari tujuan yang Tuhan telah tetapkan untuk setiap anak-anak muda itu boleh mereka dapatkan kembali. 2) MEMBANGUN(BUILD) kehidupan setiap anak-anak muda dengan Kebenaran supaya mereka dapat 3) DIUTUS(SEND) menjadi transformator untuk keluarga, komunitas, kota, bahkan bangsa Indonesia. Dan pada saat ini, Tuhan sedang mempercayakan visi itu kepada sekitar lebih dari 430 orang anak muda yang siap menjadi tranformator buat pilar-pilar kehidupan dan juga bangsa ini. Apakah Anda berikutnya?

Berkemenangan atas Krisis dan Badai Hidup


" Ketahuilah bahwa pada hari-hari yang terakhir akan datang masa yang sukar, manusia akan mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang."
( 2 tim 3:1-2 ).

Kita harus mengakui bahwa untuk hidup di masa-masa menjelang akhir zaman adalah bukan hal mudah. Banyak badai persoalan datang dalam hidup kita, bahkan tidak sedikit orang yang menyerah, berhenti sampai di satu tempat saja(putus asa), atau memilih untuk mengakhiri hidupnya, karena tidak kuat menghadapi terjangan badai hidup, yang seolah-olah tidak pernah berhenti.

Minggu yang lalu, kita diajar untuk selalu mengucap syukur, sebab dalam pengucapan syukur ada kuasa Allah yang bekerja. Namun hari ini, seberapa sadarkah saudara dan saya bahwa satu-satunya cara untuk kita dapat bertahan dalam menghadapi badai hidup ini adalah: "Jika kita hidup dalam komunitas"? Seberapa pentingkah saudara melihat bahwa kita harus ada dalam komunitas? Allah saja hidup dalam komunitas, bagaimana dengan saudara?

Pengkotbah 4:9 berkata "Berdua lebih baik daripada seorang diri karena mereka menerima upah yang lebih baik dalam jerih payah mereka".Ketika kita ada dalam komunitas sel dan kita bersinergi dengan seseorang, kekuatan yang terbentuk bukan lagi 2 kali lipat, melainkan 10 kali lipat. Sebab dikatakan dalam firman Tuhan, bila satu orang dapat mengalahkan 1000, maka 2 orang akan sanggup mengalahkan 10.000 musuh. (Ul 32:30). Karena itu, tertanamlah dalam komsel, agar kita tidak mudah dikalahkan. Tuhan memberkati.