Selasa, 12 Juli 2011

Kehendak Allah, Cara Allah

Keluaran 3: 10-22

Tuhan Allah mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Walau menurut Musa itu tidak mungkin, tetapi Allah berfirman bahwa Ia yang akan menyertai Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Di samping itu, Ia juga memberi kuasa kepada Musa untuk melakukan mujizat-mujizat agar bangsa Israel percaya dan mendengarkan perkataan Musa (Keluaran 4:1-17).

Tuhan menaruh visiNya atas bangsa Israel kepada Musa, yakni tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya, Tanah Kanaan. Namun, belum keluar dari Mesir, Firaun berubah pikiran untuk mengejar orang Israel yang telah dilepasnya. Musa kemudian membelah Laut Mati sehingga rakyat Israel yang hampir terkejar dapat menyeberang. Para pengejar Mesir pun akhirnya tenggelam (Keluaran 14: 15-31). Di sini kita dapat melihat bahwa kebesaran Allah dan caraNya sangat luar biasa dalam menjaga agar kehendakNya terjadi.

Tuhan juga berkehendak supaya bangsa yang Ia jagai tidak binasa oleh sebab dosa atau karena situasi/kondisi yang tidak sesuai bagi anak-anakNya. Tuhan tidak berkenan atas dosa, karena setiap manusia sesungguhnya sudah berdosa. Maka, Musa menerima Sepuluh Perintah Allah di Bukit Sinai (Kel 24: 12-18). Peraturan-peraturan, aturan peribadatan, maupun persembahan korban penebusan dosa difirmankanNya kepada Musa, agar bangsa Israel terhindar dari amarah Allah. Walaupun peraturan tersebut telah digantikan oleh kasih karuniaNya melalui penebusan Yesus Kristus, peraturan tadi masih dijalankan oleh sebagian bangsa Israel sampai pada saat ini.

Ia adalah Allah yang selalu menjaga kehidupan anak-anakNya. Saat makanan dibutuhkan, Tuhan dengan perantaraan Musa, menghadirkan manna dan burung puyuh. Saat air dibutuhkan, muncullah air dari batu karang. Selama 40 tahun Musa memimpin bangsa Israel, tidak ada kelaparan maupun kehausan. Bahkan pakaian dan kasut orang-orang Israel, tidak ada yang lapuk atau rusak. Musa adalah saksi hidup saat Allah menjalankan kehendakNya, maka Ia dengan segala caraNya selalu berusaha agar kehendak tersebut tergenapi. Sudahkah kita hidup dalam kehendak dan caraNya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar